Sejarah lampung pake bahasa lampung
1. Sejarah lampung pake bahasa lampung
Jawaban:
tareii siger penggunten berasal anak lampung sai digunaken sebagai perimo tamu atau penyambutan rajo rajo jaman Hou dalem sebuh acarou, biasa no tari ijo guwai penyambutan
Penjelasan:
maaf ya aku singkat aja kaya gini, semoga ngebantu
2. sejarah apa saja yang ada di Lampung
nggak ada kayak nya
Maaf kalo salah ya
3. Soal : ubahlah teks yg berjudul " sejarah provinsi lampung" di atas kedalam bentuk dialog berbahasa lampung, jangan lupa sertakan interjeksi bahasa lampung dalam dialog tersebut.
Jawaban:
kaskirkurkarkirkurkarkur
4. apa sajakah peninggalan masa pra sejarah daerah lampung
1. taman purbakala pugung raharjo
2. prasasti palaspasemah
5. tuliskan dan sebutkan tenejang sejarah lampung dan tokoh yang berperan dalam sejarah tersebut!!!
Radin Inten II
Ketika masih berusia 16 tahun, ia disumpah untuk menjadi ratu di Lampung pada 1850.
Setelah menjabat sebagai ratu, Intan pun dibujuk Belanda bahwa dirinya akan diampuni dan disekolahkan.
Namun, bujukan tersebut ditolak oleh Inten.
Akibatnya, tahun 1851, Belanda mengirim pasukan sekitar 400 orang untuk merebut benteng pasukan Radin Inten II di Merambung.
Melihat serangan tersebut, Inten mengerahkan perlawanan dengan dibantu oleh beberapa daerah lain, seperti Banten.
Pangeran Purba Jaya
pertempuran terjadi antara Purba Jaya dengan Belanda.
Pada saat ini lah rumpun bambu di Desa Kerang Batu Brak, Lampung Barat, diberlakukan ordonasi yang disebut Vrdonasi van Kerang, karena selalu diambil oleh masyarakat sebagai senjata perang.
Dalam pertempuran ini, Purba Jaya dengan sangat rela mengambil resiko atas dirinya demi menyelamatkan rakyatnya.
6. sejarah tentang museum lampung dalam bahasa lampun
Museum Lampung
Informasi Umum
Didirikan pada
24 September 1988
Lokasi
Jl. ZA Pagar Alam No 64, Gedung Meneng , Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
Jumlah koleksi
4.735 (2011)
Luas
17.010 m2[1]
Jumlah pengunjung
127.362 (2011)
Situs
museumlampung.org
Museum ini merupakan museum pertama dan terbesar di provinsi Lampung dan merupakan kebanggaan masyarakat provinsi Lampung.
Letak museum ini cukup strategis sebab tak jauh dari pusat kota Bandar Lampung, yakni hanya 15 menit perjalanan.[2]
nanti kamu tinggal bahasain ke bahasa Lampung ya
semoga membantu
7. buatlah sejarah lokal yang ada di lampung
kehuayan kebuayan
semoga membantu
8. sejarah apa yg pernah terjadi di lampung timur?
Jawaban:
[1]
Pelajari selengkapnya
Artikel atau bagian artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan.
Pelajari selengkapnya
Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia
Peristiwa Talangsari 1989 adalah insiden yang terjadi di antara kelompok Warsidi dengan aparat keamanan di Dusun Talangsari III, Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur (sebelumnya masuk Kabupaten Lampung Tengah). Peristiwa ini terjadi pada 7 Februari 1989.
Peristiwa Talangsari tak lepas dari peran seorang tokoh bernama Warsidi. Di Talangsari, Lampung Warsidi dijadikan Imam oleh Nurhidayat dan kawan-kawan. Selain karena tergolong senior, Warsidi adalah juga pemilik lahan sekaligus pemimpin komunitas Talangsari yang pada awalnya hanya berjumlah di bawah sepuluh orang.
Peristiwa ini diawali pada tanggal 1 Februari 1989, ketika Kepala Dukuh Karangsari mengirimkan surat yang ditujukan kepada Komandan Koramil (Danramil) Way Jepara, Kapten Soetiman, yang menyatakan bahwa di dukuhnya ada orang-orang yang melakukan kegiatan mencurigakan. Yang disebut sebagai orang-orang itu adalah Warsidi dan kelompok pengajian yang menamakan diri sebagai Komando Mujahidin Fisabilillah, berlokasi di Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Way Jepara, Lampung Tengah. Oleh karenanya pada 6 Februari 1989 pemerintah setempat melalui Musyawarah Pimpinan Kecamatan (MUSPIKA) yang dipimpin oleh Kapten Soetiman (Danramil Way Jepara) merasa perlu meminta keterangan kepada Warsidi dan pengikutnya. Berangkatlah sebuah rombongan dari Kantor Camat Way Jepara, menuju kompleks kediaman Anwar. Dipimpin oleh May. Sinaga memimpin, Kepala Staf Kodim Lampung Tengah. Rombongan besar terdiri dari Kapten Soetiman, Camat Zulkifli Malik, Kapolsek Way Jepara Lettu (Pol.) Dulbadar, Kepala Desa Rajabasa Lama Amir Puspamega, serta sejumlah anggota Koramil dan hansip. Seluruhnya berjumlah sekitar 20 orang. Terjadi kesalahpahaman di antara dua kelompok yang menyulut bentrokan. Kedatangan Kapten Soetiman disambut dengan hujan panah dan perlawanan golok. Dalam bentrokan tersebut Kapten Soetiman tewas.
Tewasnya Kapten Soetiman membuat Komandan Korem (Danrem) 043 Garuda Hitam Lampung Kolonel AM Hendropriyono mengambil tindakan terhadap kelompok Warsidi. Sehingga pada 7 Februari 1989, 3 peleton tentara dan sekitar 40 anggota Brimob menyerbu ke Cihideung, pusat gerakan. Menjelang subuh keadaan sudah dikuasai oleh ABRI.
Menurut data Komite Solidaritas Mahasiswa Lampung (Smalam), tim investigasi dan advokasi korban peristiwa Talangsari, setidaknya 246 penduduk sipil tewas dalam bentrokan tersebut. Sementara menurut Komite untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menyebut 47 korban dapat diidentifikasi jenazahnya, dan 88 lainnya dinyatakan hilang. Jumlah yang sesungguhnya masih misterius. Menurut buku Talangsari 1989, Kesaksian Korban Pelanggaran HAM Lampung, terbitan Lembaga Studi Pers dan Pembangunan dan Sijado, korban berjumlah 300 orang. Ratusan anak buah dan pengikut Warsidi ditangkap. Sampai kini para korban peristiwa Talangsari masih hidup dalam stigma Gerakan Pengacau Keamanan (GPK), Komunitas Antipemerintah atau Islam PKI.
Jawaban:
Masa Pendudukan Belanda
Sunting
Wilayah Kabupaten Lampung Timur yang sekarang ini, pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda merupakan Onder Afdeling Sukadana yang di kepalai oleh seorang controleur berkebangsaan Belanda dan dalam pelaksanaannya di Bantu oleh seorang demang pribumi/Indonesia. Onder Afdeling Sukadana terbagi atas 3 distrik, Yaitu:
Onder Distrik Sukadana.
Onder Distrik Labuan Maringgai.
Onder Distrik Gunung Sugih.1
Masing-masing Onder Distrik dikepalai oleh asisten Demang yang berkedudukan sebagai pembantu Demang untuk mengkoordinir pesirah. Masing-masing onder Distrik terdiri dari marga-marga, yaitu:
Onder Distrik Sukadana terdiri dari:
Marga Sukadana
Marga Tiga
Marga Nuban
Marga Unyai Way Seputih
Onder Distrik Labuhan Maringgai terdiri dari:
Marga Melinting
Marga Sekampung Ilir
Marga Sekampung Udik
Marga Subing Labuhan
Onder Distrik Gunung Sugih1 terdiri dari:
Marga Unyi
Marga Subing
Marga Anak Tuha
Marga Pubian
Onder Distrik Gunung Sugih adalah wilayah Kabupaten Lampung Tengah saat ini.
Masa Pendudukan Jepang (1942-1945)
Sunting
Wilayah Kabupaten Lampung Tengah pada Pemerintahan Jepang merupakan wilayah Bun Shu Metro, yang terbagi dalam beberapa Bun Shu, Marga-marga dan kampung-kampung. Bun Shu dikepalai oleh seorang, Bun Shu Cho dan Bun Shu Cho. Marga di kepalai oleh marga Cho, dan kampung dikepalai oleh seorang kepala kampung.
Masa Kemerdekaan Indonesia
Sunting
Setelah Indonesia merdeka, dan dengan berlakunya peraturan peralihan pasal 2 UUD 1945, maka Bun Shu Metro berubah menjadi Kabupaten Lampung Tengah yang dikepalai oleh seorang Bupati. Bupati pertama Kabupaten Lampung Tengah adalah Burhanuddin dengan masa jabatan tahun 1945 hingga 1948. Itulah sebabnya ditinjau dari perkembangan organisasi Pemerintahan maka pembagian Wilayah Lampung atas Kabupaten-Kabupaten dianggap terjadi pada zaman Pemerintahan Jepang.
Kejadian-Kejadian yang perlu di catat pada tahun 1946 s/d 1947 jumlah Marga bertambah 2 Marga yaitu:
Marga Terusan Unyai
Marga Selagai Lingga
Tambahan Marga ini terjadi karna adanya perubahan batas wilayah ataupun karena terjadinya perpindahan dan perkembangan penduduk.
Masa Pemerintahan Negeri (1953 s/d 1975)
Sunting
Dengan di bubarkannya Pemerintah Marga sebagai gantinya di bentuk pemerintahan Negeri yang terdiri dari seorang kepala Negeri dan Dewan Negeri, Kepala Negeri di pilih oleh Dewan Negeri dan para Kepala kampong, pada masa ini di Kabupaten Lampung Tengah terdapat 9 (sembilan) Negeri, yang 5 di antaranya berada di wilayah Kabupaten Lampung Timur sekarang yaitu:
Negeri Pekalongan dengan pusat pemerintahan di Pekalongan.
Negeri Sribawono dengan pusat Pemerintahan Di Banar Joyo.
Negeri Sekampung dengan pusat Pemerintahan di Sumbergede.
Negeri Sukadana dengan pusat Pemerintahan di Sukadana.
Negeri Labuhan Maringgai dengan pusat Pemerintahan di Labuhan Maringgai.
Dalam Praktik Sistem Pemerintahan Negeri tersebut di rasakan adanya kurang keserasian dengan Pemerintah Kecamatan dan keadanya ini menyulitkan Tugas Pemerintah. Oleh sebab itu Gubernur Kepala Daerah Tinggat I Lampung mulai tahun 1972 mengambil kebijaksanaan secara bertahap untuk menghapus Pemerintahan Negeri dengan jalan tidak lagi mengangkat Kepala Negeri yang telah habis masa jabatannya dan dengan demikian secara bertahap Pemerintahan negeri di Lampung Tengah hapus, sedangkan hak dan kewajiban Pemerintah Negeri beralih kepada Pemerintahan Kecamatan setempat.
Dalam rangka membantu tugas-tugas penyelenggaraan Pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Tengah di bagian timur maka di bentuk wilayah kerja pembantu Bupati Lampung Tengah Wilayah Timur di Sukadana yang meliputi 10 (sepuluh) Kecamatan yaitu:
Metro Kibang
Batanghari
Sekampung
Jabung
Labuhan maringgai
Way Jepara
Sukadana
Pekalongan
Raman Utara
Purbolinggo.
Penjelasan:
maaf klo salah
9. sejarah Yogyakarta dan sejarah Lampung merupakan contoh
di indonesia dikenal dengan sejarah daerah
10. sejarah Yogyakarta dan sejarah Lampung merupakan contoh
Jawaban:
sejarah di sebuah daerah
Penjelasan:
semoga membantu<3
terimakasih><
11. sejarah atau mitos asal usul kota Lampung
Jawaban:
sejarah lah kalo mitos gak ada kota lampung
12. Jelaskan secara singkat kronologi sejarah kebudayaan lampung
Sejarah Lampung dimulai sejak zaman Hindu Animis yang berlangsung sampai awal abad XVI. Sistem Kebudayaan yang berasal dan luar termasuk Hindu dan Budha, turut mewarnai tetapi yang dominan adalah tradisi asli dan zaman Malaya Polynesia. Daerah Lampung telah lama dikenal orang luar pada permulaan tahun masehi sebagai tempat orang-orang lautan mencari hasil hutan, terbukti dengan ditemukannya sebagai bahan keramik dan zaman Han (1368-1643). Menurut berita dari China (china chronicle) abad ke-VII, dikatakan bahwa di daerah selatan (Namphang) terdapat kerajaan yang disebut Tolang p’ohwang (To=Orang, Lang P’ohwang=Lampung).
Penemuan peninggalan-penemuan sejarah atau budaya dalam bentuk patung-patung, pahatan bercorak megalitik terdapat di sekitar Purawiwitan, Sumberjaya, Kenali, Batu Bedil, dan Kecamatan Jabung. Pada daerah-daerah tertentu terdapat peningglan yang menunjukkan bahwa Lampung berada di bawah kerajaan maritim terbesar kala itu, kerajaan Sriwijaya. Prasati palas pasemeh dan prasasti batu bedil di daerah Tanggamus merupakan peninggalan kerajaan Sriwijaya pada sekitar abad VIII. Kerajaan-kerajaan Tulang Bawang diperkirakan di sekitar Menggala/Sungai Tulang Bawang sampai Pagar Dewa.
Zaman Islam ditandai dengan masuknya pengaruh Banten di Lampung pada abad XVI. Terutama saat bertahtanya Sultan Hasanuddin (1522-1570). Pada masa ini (abad ke-XVII), Lampung melahirkan pahlawan yang terkenal gigih menentang penjajah Belanda, bernama Raden Intan. Pengaruh Islam terlihat diantaranya dari adanya Tambra Prasasti (Buk Dalung) di daerah bojong Kecamatan Jabung sekarang, berisi perjanjian kerjasama antara Banten dan Lampung dalam menghadapi penjajah Belanda, hal ini masih terbukti sampai saat ini di Lampung masih banyak orang Banten di Banten pun ada salah satu Kampung yang penduduknya orang Lampung yaitu di Cikoneng.
Pendapat lain menyatakan bahwa masuknya agama Islam yang pertama kali adalah dan Sumatera Barat pada abad XIV-XV. Sebelum Islam masuk penduduk menganut agama Hindu, Budha dan pemujaan ruh nenek moyang dan Sinkretisme. Provinsi Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya Peratunan Pemenintah Nomor 3/1964 yang kemudian menjadi Undang-Undang Nomor 14 tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Lampung. Sebelum itu Provinsi Lampung merupakan Keresidenan yang tergabung dengan Provinsi Sumatera Selatan.
Sejarah Singkat DPRD Provinsi Lampung
Berdasarkan UU No.18 Maret 1964, maka terhitung tanggal 18 Maret 1964, Lampung resmi memisahkan diri dari Provinsi Sumatera Selatan dan menjadi Provinsi Dati I Lampung.
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Lampung yang pertama adalah KUSNO DANUPOYO dan Wakil Gubernur yang pertama adalah NADIRSYAH ZAINI, MA sedangkan Sekwilda Provinsi Lampung pertama adalah R. YUNADA, SH. Seterusnya pada tahun 1964 ini juga dibentuk Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPRGR) Provinsi Lampung dan secara EX OFICIO ketuanya dirangkap oleh Gubernur Kepala Daerah. Selama periode DPRGR ini, kondisi waktu itu sering terjadi pergantian susunan Pimpinan DPR-GR sampai dengan akhir masa jabatannya.
13. jelaskan sejarah terjadinya perang lampung!
Terjadinya perang lampung karena disebabkan oleh dendam lama kepada VOC
14. Sejarah dari rumah adat lampung
Jawaban:
Rumah adat merupakan salah satu bentuk dari rumah tradisional yang dibuat dengan menggunakan desain arsitektur yang unik khas Indonesia. Rumah adat juga merupakan sejarah awal dari rumah yang ada di Indonesia yang mempunyai sangat banyak ragam dan sejarahnya masing – masing. Setiap etnis yang ada di Indonesia mempunyai bentuk dan rumah adat dengan khasnya yang berbeda.
Rumah adat pertama kali hadir dan digunakan sebagai tempat untuk masyarakat berkumpul bersama dan melakukan berbagai upacara adat. Selain itu juga rumah adat juga bisa dipakai sebagai tempat beraktifitas oleh masyarakat lokal dan menjadikannya sebagai pusat dari seluruh aktivitasnya.
Secara konstruksi, mayoritas dari rumah adat dibangun dengan menggunakan bahan dasar bambu ataupun kayu dan diikat secara bersama dengan menggunakan tali tenun yang berasal dari tanaman. Tembok dari rumah adat biasanya dibuat dengan bahan dasar kayu yang lembut dan mudah untuk dipotong – potong. Atap dari rumah adat juga dibuat dengan menggunakan bahan rumput alang – alang ataupun serabut dari pohon kelapa yang mampu untuk menangkal hujan agar tidak masuk ke dalam rumah.
Rumah adat juga dibangun dengan sistem bertingkat dan tidak menyentuh tanah sebagai salah satu bentuk untuk mengalirkan udara panas dan membuat ruangan di dalamnya menjadi lebih sejuk. Selain itu juga membangun dengan bertingkat bisa mengurangi kelembapan yang bisa merusak benda dan makanan.
Penjelasan:
jadikan jawaban tercerdas i kalau menurut kamu ini jawaban yg tepat15. tuliskan sejarah wai mas tulang bawang lampung
Keberadaan nama Kerajaan Tulang Bawang (To-La P’o-Hwang) sempat di kenal di tanah air. Meski tidak secara terperinci menjelaskan, dari sejumlah riwayat sejarah maupun catatan penziarah asal daratan Cina, mengungkap akan keberadaan daerah kerajaan ini.
Prasasti (batu bertulis) Kedukan Bukit yang ditemukan di Palembang menyebut, saat itu Kerajaan Sriwijaya (Che-Li P'o Chie) telah berkuasa dan ekspedisinya menaklukkan daerah-daerah lain, terutama dua pulau yang berada di bagian barat Indonesia. Sejak saat itu, nama dan kebesaran Kerajaan Tulang Bawang yang sempat berjaya akhirnya lambat laun meredup seiring berkembangnya kerajaan maritim tersebut.
Sejarah Indonesia dan keyakinan masyarakat Lampung menyatakan pada suatu masa ada sebuah kerajaan besar di Lampung. Kerajaan itu sudah terlanjur menjadi identitas Provinsi Lampung dalam konteks Indonesia modern. Pertanyaan-pertanyaan yang selanjutnya mengemuka adalah bagaimana asal mula Kerajaan Tulang Bawang, di mana pusat kerajaannya, siapa raja yang memerintah dan siapa pula pewaris tahtanya hingga sekarang.
Banyak sejarawan, antropolog maupun arkeolog, bahkan pemerintah Provinsi Lampung pun, berusaha keras untuk menemukan kembali rangkaian sejarah yang 'hilang' tersebut. Meski hingga kini situs Kerajaan Tulang Bawang belum dapat dilacak keberadaannya, namun usaha-usaha untuk meneliti dan menggali jejak-jejak peninggalannya perlu terus dilakukan.
Dalam perjalanan dan perkembangan sejarah kebudayaan dan perdagangan di Nusantara digambarkan, Kerajaan Tulang Bawang merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia...
di samping Kerajaan Melayu, Sriwijaya, Kutai dan Tarumanegara. Bahkan, Kerajaan Tulang Bawang yang pernah ada di Pulau Sumatera (Swarna Dwipa) ini tercatat sebagai kerajaan tertua di Tanah Andalas. Hal itu dibuktikan dari sejumlah temuan-temuan, baik berupa makam tokoh-tokoh serta beberapa keterangan yang menyebut keberadaan kerajaan di daerah selatan Pulau Sumatera ini.
Kebudayaan Tulang Bawang adalah tradisi dan kebudayaan lanjutan dari peradaban Skala Brak. Karena dari empat marganya, yaitu Buai Bulan, Buai Tegamoan, Buai Umpu dan Buai Aji, di mana salah satu buai tertuanya adalah Buai Bulan, yang jelas bagian dari Kepaksian Skala Brak Cenggiring dan merupakan keturunan dari Putri Si Buai Bulan yang melakukan migrasi ke daerah Tulang Bawang bersama dua marga lainnya, yakni Buai Umpu dan Buai Aji.
Dengan demikian, adat budaya suku Lampung Tulang Bawang dapat dikatakan lanjutan dari tradisi peradaban Skala Brak yang berasimilasi dengan tradisi dan kebudayaan lokal, yang dimungkinkan sekali telah ada di masa sebelumnya atau sebelum mendapatkan pengaruh dari Kepaksian Skala Brak.
Kebudayaan Tulang Bawang yang merupakan penyimbang punggawa dari Kepaksian Skala Brak adalah satu kesatuan dari budaya-budaya dan etnis Lampung yang lainnya, seperti Keratuan Semaka, Keratuan Melinting, Keratuan Darah Putih, Keratuan Komering, Sungkai Bunga Mayang, Pubian Telu Suku, Buai Lima Way Kanan, Abung Siwo Mego dan Cikoneng Pak Pekon.
Pembagian dan pengaturan wilayah kekuasaannya diatur oleh Umpu Bejalan Diway berdasarkan daerah-daerah yang dialiri oleh sungai/way. Secara harfiah Bu-Way atau Buay berarti pemilik sungai/way atau pemilik daerah kekuasaan yang wilayahnya dialiri oleh sungai.
Semasanya, daerah ini telah terbentuk suatu pemerintahan demokratis yang di kenal dengan sebutan marga. Marga dalam bahasa Lampung di sebut mego/megou dan mego-lo bermakna marga yang utama. Di mana pada waktu masuknya pengaruh Devide Et Impera, penyimbang marga yang harus ditaati pertama kalinya di sebut dengan Selapon. Sela berarti duduk bersila atau bertahta. Sedangkan pon/pun adalah orang yang dimulyakan.
Ketika syiar ajaran agama Hindu sudah masuk ke daerah Selapon, maka mereka yang berdiam di Selapon ini mendapat gelaran Cela Indra atau dengan istilah yang lebih populer lagi di kenal sebutan Syailendra atau Syailendro yang berarti bertahta raja. Berdasakan sumber-sumber sejarah Cina, kerajaan yang terbentuk pada masa awal yang ada di daerah Lampung adalah kerajaan yang mereka sebut Bawang atau Tulang Bawang. Sejarah Cina tertua yang berhubungan dengan daerah Lampung berasal dari abad ke-5, yaitu dari sejarah dari kitab Liu-sung-Shu. Liu-sung-Shu adalah sebuah kitab sejarah dari masa pemerintahan Kaisar Liu Sung (420– 479). Kitab menjabarkan bahwa pada tahun 499 M, ada sebuah kerajaan di wilayah Nusantara bagian barat yang bernama P’u-huang atau P’o-huang yang mengirimkan utusan sekaligus barang-barang upeti ke negeri Cina.
Lebih lanjut lagi kitab Liu-sung-Shu juga mengemukakan bahwasanya Kerajaan P’o-huang menghasilkan lebih dari 41 jenis barang yang diperdagangkan ke Cina. Hubungan diplomatik dan perdagangan antara P’o-huang dan Cina berlangsung terus sejak pertengahan abad ke-5 sampai abad ke-6, seperti halnya dua kerajaan lain di Nusantara yaitu Kerajaan Ho-lo-tan dan Kan-t’o-li.
Dalam sumber sejarah Cina yang lain, yaitu kitab T’ai-p’inghuang- yu-chi yang ditulis pada tahun 976–983 M, disebutkan sebuah kerajaan bernama T’o-lang-p’p-huang yang oleh G. Ferrand disarankan untuk diidentifikasikan dengan Tulang Bawang yang terletak di daerah pantai tenggara Pulau Sumatera, di selatan sungai Palembang (Sungai Musi). L.C. Damais menambahkan bahwa lokasi T’o-lang P’o-huang tersebut terletak di tepi pantai seperti dikemukakan di dalam Wu-pei-chih, “Petunjuk Pelayaran”. Namun, di samping itu Damais kemudian juga memberikan kemungkinan lain mengenai lokasi dan identifikasi P’o-huang atau “Bawang” itu dengan sebuah nama tempat bernama Bawang (Umbul Bawang) yang sekarang terletak di daerah Kabupaten Lampung Barat, yaitu di daerah Kecamatan Balik Bukit di sebelah utara Liwah. Tidak jauh dari desa Bawang ini, yaitu di desa Hanakau, sejak tahun 1912 telah ditemukan sebuah inskripsi yang dipahatkan pada sebuah batu tegak, dan tidak jauh dari tempat tersebut dalam waktu beberapa tahun terakhir ini masih ditemukan pula tiga buah inskripsi batu yang lainnya.
16. Gedung2 yang bersejarah di daerah lampung?
museum lampung,istana skala brak
17. sejarah suku etnis Lampung
Sejarah suku lampung =
Asal usul bangsa Lampung adalah dari Sekala Brak yaitu sebuah Kerajaan yang letaknya di dataran Belalau, sebelah selatan Danau Ranau yang secara administratif kini berada di Kabupaten Lampung Barat.
Dari dataran Sekala Brak inilah bangsa Lampung menyebar ke setiap penjuru dengan mengikuti aliran Way atau sungai-sungai yaitu Way Komring, Way Kanan, Way Semangka, Way Seputih, Way Sekampung dan Way Tulang Bawang beserta anak sungainya, sehingga meliputi dataran Lampung dan Palembang serta Pantai Banten.
Kata lampung sendiri berawal dari kata Anjak Lambung yang berarti berasal dari ketinggian ini karena para puyang Bangsa Lampung pertama kali bermukim menempati dataran tinggi Sekala Brak di lereng Gunung Pesagi.
Semoga membantu ^-^
Jawaban:
Suku Lampung[1] atau yang biasa disebut dalam bahasa Lampung Api: Lampung-Ulun lampung2.png, terj. har. Jamma Lappung adalah suku bangsa yang berasal dari Provinsi Lampung yang berada pada bagian ujung selatan pulau Sumatra. Pada awal mulanya, suku Lampung berdiam di tengkuk Gunung Pesagi.[2] Selain di Provinsi Lampung, suku Lampung juga sebagian tersebar di provinsi Sumatra Selatan bagian selatan dan tengah seperti daerah Martapura, Muaradua di daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, sebagian kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, sebagian Ogan Komering Ilir, sekitar danau Ranau di dekat perbatasan Lampung dan provinsi Sumatra Selatan, sebagian didaerah Merpas Nasal Kaur, Kabupaten Kaur di sebelah selatan Bengkulu, serta juga terdapat didaerah Cikoneng, Serang di pantai barat Banten dan kota Cilegon. Tidak hanya tersebar di kota Bandar Lampung, suku Lampung juga tersebar di wilayah-wilayah perkotaan besar lainnya seperti wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), Palembang, Kota Serang, Kota Tangerang Selatan, Karawang, Kota Bengkulu dan Kota Bandung.
18. jelaskan sejarah nya lambang daerah lampung
Lambang Lampung terdiri dari lukisan padi dan lada yang merupakan simbol hasil bumi yang banyak dibudidaya di Lampung. Laduk dan payan berupa golok dan tombak adalah senjata tradisional masyarakat Lampung. Gong perlambang keagungan seni budaya asli. Siger sebagai lambang keagungan budaya. Payung adalah tempat masyarakat berlindung. Pada lambang, terdapat tulisan Sang Bumi Ruwai Jurai yang berarti satu bumi dua tradisi (ruwa dan jurai) yang terdapat pada masyarakat asli Lampung artinya Sang Bumi Lampung, yang juga memiliki dua tradisi yang mengkristal pada Adat yaitu Saibatin dan tradisi budaya Pepadun.
19. Carilah tentang sejarah Berdirinya orang lampung!Bantu saya!
Jawaban:
Sejarah Suku Lampung
Sejarah Suku Lampung ~ Orang Lampung yang dimaksud adalah penduduk asli yang sudah mendiami daerah Provinsi Lampung jauh sebelum kedatangan kaum transmigran dan berbagai pendatang dari suku bangsa lain. Jumlah populasi mereka sekarang sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk pendatang yang kebanyakan berasal dari Jawa. Karena jumlah penduduk yang berasal dari Jawa jauh lebih banyak maka pengaruh kebudayaan Jawa pada pergaulan antar suku bangsa di Lampung masa sekarang cukup besar
Menurut suatu tradisi lisannya suku bangsa Lampung berasal dari Skala Brak, yaitu suatu tempat di wilayah Belalau, Kabupaten Lampung Utara. Nama "Lampung" sendiri dikatakan berasal dari sebuah cerita rakyat yang berjudul "Si Lampung Ratu Bulan". Dalam kronik-kronik Cina pada abad ketujuh daerah Lampung dikenal dengan nama To-Lang-p'o-whang, yaitu sebuah kerajaan yang cukup disegani dari Sumatera bagian Selatan. Peninggalan-peninggalan prasejarahnya membuktikan bahwa di Lampung pernah berkembang kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama Hindu dan Buddha. Bahkan diduga sebelumnya sudah ada juga kebudayaan megalitik yang lebih tua di daeah itu. Selain prasasti dari masa Sriwijaya, arca-arca Buddha, berbagai keramik Cina dari Dinasti Han (200-220 M), Tang (607-908 M), dan Dinasti Ming (1368-1643 M), juga ditemukan tradisi megalitik yang berbeda dengan kebudayaan materi Hindu-Buddha, seperti menhir, dolmen, punden berundak, dan batu tempat pemujaan. Pada masa sekarang orang Lampung umumnya memeluk agama Islam, yang masuk ke daerah ini di sekitar abad ke-15
Penjelasan:
maaf kalo salah:)
20. sejarah adanya suku lampung
Penjelasan:
Menurut suatu tradisi lisannya suku bangsa Lampung berasal dari Skala Brak, yaitu suatu tempat di wilayah Belalau, Kabupaten Lampung Utara. ... Nama "Lampung" sendiri dikatakan berasal dari sebuah cerita rakyat yang berjudul "Si Lampung Ratu Bulan".
Jawaban:
Sejarah Suku Lampung
Sejarah Suku Lampung ~ Orang Lampung yang dimaksud adalah penduduk asli yang sudah mendiami daerah Provinsi Lampung jauh sebelum kedatangan kaum transmigran dan berbagai pendatang dari suku bangsa lain. Jumlah populasi mereka sekarang sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk pendatang yang kebanyakan berasal dari Jawa. Karena jumlah penduduk yang berasal dari Jawa jauh lebih banyak maka pengaruh kebudayaan Jawa pada pergaulan antar suku bangsa di Lampung masa sekarang cukup besar.
Menurut suatu tradisi lisannya suku bangsa Lampung berasal dari Skala Brak, yaitu suatu tempat di wilayah Belalau, Kabupaten Lampung Utara. Nama "Lampung" sendiri dikatakan berasal dari sebuah cerita rakyat yang berjudul "Si Lampung Ratu Bulan". Dalam kronik-kronik Cina pada abad ketujuh daerah Lampung dikenal dengan nama To-Lang-p'o-whang, yaitu sebuah kerajaan yang cukup disegani dari Sumatera bagian Selatan. Peninggalan-peninggalan prasejarahnya membuktikan bahwa di Lampung pernah berkembang kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama Hindu dan Buddha. Bahkan diduga sebelumnya sudah ada juga kebudayaan megalitik yang lebih tua di daeah itu. Selain prasasti dari masa Sriwijaya, arca-arca Buddha, berbagai keramik Cina dari Dinasti Han (200-220 M), Tang (607-908 M), dan Dinasti Ming (1368-1643 M), juga ditemukan tradisi megalitik yang berbeda dengan kebudayaan materi Hindu-Buddha, seperti menhir, dolmen, punden berundak, dan batu tempat pemujaan. Pada masa sekarang orang Lampung umumnya memeluk agama Islam, yang masuk ke daerah ini di sekitar abad ke-15.
Orang Lampung mengenal dua kelompok adat yang besar, yaitu kelompok Adat Pepaduan dan kelompok Adat Peminggir atau Pubiyan. Selain itu juga dikenal kelompok masyarakat beradat Semende (Semendo), Adat Ranau, Adat Belalau, Adat Pegagan, dan Adat Ogan. Kelompok Adat pepaduan umumnya mendiami wilayah Lampung bagian timur dan tengah, dicirikan oleh sistem adat kebangsawanan mereka yang cukup kompleks yang disebut Kepunyimbangan. Kelompok Adat Peminggir umumnya mendiami wilayah bagian barat, dicirikan oleh sistem pelapisan sosialnya yang dua tingkat, adat ini disebut juga Sebatin atau Seibatin.
Orang Lampung Pepadun terbagi lagi menjadi empat kelompok, yaitu Abung Siwo Megou (Abung Sembilan Marga), Megou Pak Tulangbawang, Buay Lima, dan Pubian Telu Suku (Pubian Tiga Suku). Setiap kelompok masih terbagi lagi atas sejumlah klen besar yang berdiam di wilayah tertentu, yang disebut buay atau kebuayan. Orang Lampung Peminggir terbagi atas lima kelompok, yaitu Peminggir Melinting Rajabasa, Peminggir Teluk, Peminggir Skala Brak (di daerah Liwa), Peminggir Semangka, termasuk ke dalamnya kelompok orang Komering (yang berdiam di daerah Ranau, Komering, dan Kayu Agung, di Sumatera Selatan).
21. sejarah lengkap berdirinya provinsi lampung
Sejarah Berdirinya Kota Lampung
Hari jadi kota Lampung diperingati pada 8 Maret 1964. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang kemudian menjadi undang-undang No.14 Tahun 1964. Sebenarnya, pada zaman dulu Kota Lampung ini merupakan bagian dari Sumatera Selatan. Namun, naik tingkat menjadi Provinsi Daerah Tingkat I. Kala itu, Tanjungkarang-Teluk Betung menjadi Ibukota dari Lampung. Akan tetapi, ternyata Tanjungkarang-Teluk Betung naik tingkat menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung. Pada akhirnya Bandar Lampung dipilih menjadi Ibukota dari Provinsi Lampung ini.
Provinsi Lampung mempunyai potensi yang sangat besar. Hal tersebutlah yang membuat Belanda tergiur menjajah daerah ini. Sejarah berdirinya Kota Lampung sendiri tidak lepas dari adanya penjajah Belanda yang kejam itu. Ketika Belanda mulai masuk daerah ini mereka berhasil mengibarkan bendera kekuasaannya. Mereka menguasai daerah perkebunan, hasil dari perkebunan tersebut kemudian di kirim ke Belanda. Sedangkan untuk Indonesia tidak mereka sisakan sama sekali. pada tahun 1913 dibangunlah jalan kereta api dari Teluk Betung menuju Palembang.
Ketika Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, para pejuang Lampung juga turut serta dalam perjuangan. Mereka ikut dalam pering dan pedihnya perjuangan melawan penjajahan yang dialami Indonesia. Akan tetapi pada akhirnya kemerdekaan Indonesia ikut memberikan angin segar terhadap kemerdekaan Lampung.
Jauh sebelum kemerdekaan, sebenarnya sejarah berdirinya Kota Lampung telah dimulai. Daerah ini dulunya merupakan bagian dari Kerajaan Sriwijaya. Kemudian, Lampung menjadi bagian dari Kerajaan Melayu. Selain itu, terdapat juga peninggalan megalitikum yang tersisa di Pugungraharjjo. Peninggalan ini dipercaya memiliki umur lebih dari 1.000 tahun. Hal itu menunjukkan bahwa Lampung juga dipengaruhi agama Hindu dan Budha.
Pada tahun 1500-1800 Masehi, Kota Lampung dikuasai oleh kesultanan Banten. Sultan Haji yang merupakan Putera Mahkota Banten menyerahkan beberapa wilayah kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa kepada Belanda. Lampung termasuk ke dalam daerah yang menjadi hadiah yang diserahkan kepada Belanda karena telah membantu daam melawan Sultan Ageng Tirtayasa.
Daerah Lampung terkenal dengan hasil perkebunan yakni lada hitam. Bahkan ketika peresmian hari jadi kota ini, lada hitam menjadi salah satu bagian lambang daerah tersebut. Akan tetapi, potensi tersebut justru tidak dikembangkan lagi karena sudah digantikan dengan potensi wisata. Di daerah Lampung terdapat pantai yang memiliki pasir putih yang sangat memukau dan pemandangan yang indah.
Daerah Lampung ternyata telah ada dan cukup lama dikenal dalam dunia perdagangan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya coretan tinta sejarah perjalanan Cina Kuno yang menyebutkan bagian paling Selatan Sumatera yang disebut “Lampung” atau “wilayah angin Selatan”.
Secara umum, Provinsi Lampung memiliki wilayah yang datar dengan gunung-gunung tinggi. Seperti Gunung Pesagi, Tanggamas, Seminiung, Sekincau dan Raya yang merupakan gunung berada yang tidak aktif. Bandar Lampung, Ibu Kota Lampung ini pada zaman dahulu merupakan dua kota yang terpisah yaitu Tanjungkarang dan Pelabuhan Teluk Betung yang tertutup debu letusan Gunung Krakatau.
Daerah Lampung mempunyai kampung-kampung tua yang sangat melekat unsur sejarahnya. Kampung-kampung tua tersebut antara lain Sukau, Liwa, Kembahang, Batu Brak, Kenali, Ranau, dan Krui Lampung Barat. Potensi wisata yang dimiliki kota Lampung ini membuat pemerintah daerah berinisiatif untuk membuat festival-festival seperti Festival Karakatau di Bandar Lampung guna menarik wisatawan. Selain itu, ada juga beberapa festival lain, di antaranya Festival Teluk Stabas di Lampung Barat, festival Way Kambas di Lampung Timur.
Semoga membantu :-)
22. sejarah kota lampung..
baca ya..............
Hari jadi kota Lampung diperingati pada 8 Maret 1964. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang kemudian menjadi undang-undang No.14 Tahun 1964. Sebenarnya, pada zaman dulu Kota Lampung ini merupakan bagian dari Sumatera Selatan. Namun, naik tingkat menjadi Provinsi Daerah Tingkat I. Kala itu, Tanjungkarang-Teluk Betung menjadi Ibukota dari Lampung. Akan tetapi, ternyata Tanjungkarang-Teluk Betung naik tingkat menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung. Pada akhirnya Bandar Lampung dipilih menjadi Ibukota dari Provinsi Lampung ini.
Provinsi Lampung mempunyai potensi yang sangat besar. Hal tersebutlah yang membuat Belanda tergiur menjajah daerah ini. Sejarah berdirinya Kota Lampung sendiri tidak lepas dari adanya penjajah Belanda yang kejam itu. Ketika Belanda mulai masuk daerah ini mereka berhasil mengibarkan bendera kekuasaannya. Mereka menguasai daerah perkebunan, hasil dari perkebunan tersebut kemudian di kirim ke Belanda. Sedangkan untuk Indonesia tidak mereka sisakan sama sekali. pada tahun 1913 dibangunlah jalan kereta api dari Teluk Betung menuju Palembang.
Ketika Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, para pejuang Lampung juga turut serta dalam perjuangan. Mereka ikut dalam pering dan pedihnya perjuangan melawan penjajahan yang dialami Indonesia. Akan tetapi pada akhirnya kemerdekaan Indonesia ikut memberikan angin segar terhadap kemerdekaan Lampung.
Jauh sebelum kemerdekaan, sebenarnya sejarah berdirinya Kota Lampung telah dimulai. Daerah ini dulunya merupakan bagian dari Kerajaan Sriwijaya. Kemudian, Lampung menjadi bagian dari Kerajaan Melayu. Selain itu, terdapat juga peninggalan megalitikum yang tersisa di Pugungraharjjo. Peninggalan ini dipercaya memiliki umur lebih dari 1.000 tahun. Hal itu menunjukkan bahwa Lampung juga dipengaruhi agama Hindu dan Budha.
Pada tahun 1500-1800 Masehi, Kota Lampung dikuasai oleh kesultanan Banten. Sultan Haji yang merupakan Putera Mahkota Banten menyerahkan beberapa wilayah kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa kepada Belanda. Lampung termasuk ke dalam daerah yang menjadi hadiah yang diserahkan kepada Belanda karena telah membantu daam melawan Sultan Ageng Tirtayasa.
Daerah Lampung terkenal dengan hasil perkebunan yakni lada hitam. Bahkan ketika peresmian hari jadi kota ini, lada hitam menjadi salah satu bagian lambang daerah tersebut. Akan tetapi, potensi tersebut justru tidak dikembangkan lagi karena sudah digantikan dengan potensi wisata. Di daerah Lampung terdapat pantai yang memiliki pasir putih yang sangat memukau dan pemandangan yang indah.
Daerah Lampung ternyata telah ada dan cukup lama dikenal dalam dunia perdagangan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya coretan tinta sejarah perjalanan Cina Kuno yang menyebutkan bagian paling Selatan Sumatera yang disebut “Lampung” atau “wilayah angin Selatan”.
Secara umum, Provinsi Lampung memiliki wilayah yang datar dengan gunung-gunung tinggi. Seperti Gunung Pesagi, Tanggamas, Seminiung, Sekincau dan Raya yang merupakan gunung berada yang tidak aktif. Bandar Lampung, Ibu Kota Lampung ini pada zaman dahulu merupakan dua kota yang terpisah yaitu Tanjungkarang dan Pelabuhan Teluk Betung yang tertutup debu letusan Gunung Krakatau.
Daerah Lampung mempunyai kampung-kampung tua yang sangat melekat unsur sejarahnya. Kampung-kampung tua tersebut antara lain Sukau, Liwa, Kembahang, Batu Brak, Kenali, Ranau, dan Krui Lampung Barat. Potensi wisata yang dimiliki kota Lampung ini membuat pemerintah daerah berinisiatif untuk membuat festival-festival seperti Festival Karakatau di Bandar Lampung guna menarik wisatawan. Selain itu, ada juga beberapa festival lain, di antaranya Festival Teluk Stabas di Lampung Barat, festival Way Kambas di Lampung Timur.
semoga membantu,.jadikan yg terbaik ya buat naik level.:) :3 :D
lampung adalah kota yg indah
23. tuliskan historigrafi mengenai sejarah provinsi Lampung
Jawaban:
Provinsi Lampung merupakan salah satu provins di Pulau Sumatera bagian selatan.Menurut sejarah,Provinsi lampung merupakan tempat persinggahan bagi para pedagang dari berbagai negara karena letaknya yang berdekatan dengan Selat sunda.Sama halmya dengan provinsi yang ada di pulau jawa yang mengajarkan agama hindu,di Provinsi Lampung juga ada pengajaran agama hindu dan kerajaan hindu.
Penjelasan:
Semoga membantu>•<
24. sejarah kotabumi , Lampung utara
Menurut pengakuan para pelaku sejarah di Kabupaten Lampung Utara, seperti Hi. A. Basri, Hi. Saleh Ahmad, dan Ishak RK Putra, sejarah lahirnya Kabupaten Lampung Utara dimulai setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945. Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Nomor 113 tanggal 17 Mei 1946, yang pusat pemerintahannya berada di Medan, Residen Lampung dipecah menjadi 3 Kabupaten, yaitu Kabupaten Lampung Utara, Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten t.arnpunq Selatan. Pemerintahan Darurat Karesidenan Lampung pada saat itu dikendalikan dari Lampung Utara, dengan Pusat Pemerintahan Bukit Kemuning. Ketika Bapak A. Akuan menjadi Bupati Lampung Utara, sekaligus sebagai Residen Darurat Lampung, beliau mengambil kebijaksanaan untuk mencetak Oeang Republik Indonesia (ORI), yang pencetakannya dilakukan di Kantor Kontrolir (sekarang gedung Joeang 1945 Kotabumi).
25. sejarah singkat tentang pelanggaran ham talangsari lampung
Peristiwa Talangsari 1989 adalah insiden yang terjadi di antara kelompok Warsidi dengan aparat keamanan di Dusun Talangsari III, Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Way Jepara, Kabutapen Lampung Timur (sebelumnya masuk Kabupaten Lampung Tengah). Peristiwa ini terjadi pada 7 Februari 1989.
Peristiwa Talangsari tak lepas dari peran seorang tokoh bernama Warsidi. Di Talangsari, Lampung Warsidi dijadikan Imam oleh Nurhidayat dan kawan-kawan. Selain karena tergolong senior, Warsidi adalah juga pemilik lahan sekaligus pemimpin komunitas Talangsari yang pada awalnya hanya berjumlah di bawah sepuluh orang.
Nurhidayat, dalam catatan, pernah bergabung ke dalam gerakan DI-TII (Darul Islam - Tentara Islam Indonesia) Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, namun kemudian ia menyempal dan membentuk kelompok sendiri di Jakarta. Di Jakarta inilah, Nurhidayat, Sudarsono dan kawan-kawan merencanakan sebuah gerakan yang kemudian terkenal dengan peristiwa Talangsari,Lampung .
Gerakan di Talangsari itu, tercium oleh aparat keamanan. Oleh karenanya pada 6 Februari 1989 pemerintah setempat melalui Musyawarah Pimpinan Kecamatan (MUSPIKA) yang dipimpin oleh Kapten Soetiman (Danramil Way Jepara) merasa perlu meminta keterangan kepada Warsidi dan pengikutnya. Namun kedatangan Kapten Soetiman disambut dengan hujan panah dan perlawanan golok. Kapten Soetiman pun tewas dan dikuburkan di Talangsari.
Tewasnya Kapten Soetiman membuat Komandan Korem (Danrem) 043 Garuda Hitam Lampung Kolonel AM Hendropriyono mengambil tindakan tegas terhadap kelompok Warsidi. Sehingga pada 7 Februari 1989, terjadilah penyerbuan Talangsari oleh aparat setempat yang mendapat bantuan dari penduduk kampung di lingkungan Talangsari yang selama ini memendam antipati kepada komunitas Warsidi. Akibatnya korban pun berjatuhan dari kedua belah pihak, 27 orang tewas di pihak kelompok Warsidi, termasuk Warsidi sendiri. Sekitar 173 ditangkap, namun yang sampai ke pengadilan 23 orang.
26. sejarah kota lampung secara ringkas!
Penjelasan:
Provinsi Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 31964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964. Sebelum itu Provinsi Lampung merupakan Karesidenan yang tergabung dengan Provinsi Sumatera Selatan.
27. sejarah lampung di sekala berak dan adanya lampung di Banten
Jawaban:
Buka menu utama
Wikipedia
Cari
Kepaksian Sekala Brak
Kerajaan Islam Di Sumatera
Baca dalam bahasa lain
Unduh
Pantau
Sunting
Pelajari selengkapnya
Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia
Kerajaan Sekala Brak (Baca: Sekala Bekhak) adalah sebuah kerajaan yang bercirikan Hindu. Diriwayatkan setelah kedatangan Empat Umpu dari Pagaruyung yang menyebarkan agama Islam, Kerajaan Skala Brak Hindu kemudian berubah menjadi Kepaksian Sekala Brak, terletak di kaki Gunung Pesagi (gunung tertinggi di Lampung).
Etimologi
Berdirinya Kepaksian Sekala Brak
Silsilah Kepaksian Sekala Brak
Perpindahan Warga Negeri Sekala Brak
Ketetapan Adat Tentang Pepadun Dan Hierarki Adat Dalam Kepaksian
Pembagian Wilayah Lampung Berdasarkan Way
Falsafah Hidup Orang Lampung
Sekilas Tentang Seni Dan Tradisi
Kontroversi
Referensi
Pranala luar
Terakhir disunting 2 bulan yang lalu oleh Lord Yeager
Wikipedia
Konten tersedia di bawah CC BY-SA 3.0 kecuali dinyatakan lain.
PrivasiTampilan PC
28. sebutkan 10 benda bersejarah di museum lampung
Jawaban:
Naskah kuno
Fosil di indonesia seperti jenis Homo sapiens dan beberapa jenis-jenis manusia purba di indonesia lainnya.
Peralatan yang digunakan masyarakat untuk bertahan hidup, seperti nekara, tenun, dan kapak lonjong.
Mata uang pada masa penjajahan Belanda di indonesia.
Miniatur rumah dan pakaian adat daerah di Sumatra.
Menhir dan arca, peninggalan masyarakat pada masa dinamisme dan animisme.
Alat tempur dan senjata tradisional dari Indonesia, khususnya bagian Sumatra, seperti samurai, pisau, tombak, keris, dan tongkat.
Benda-benda keramik seperti piring, gelas, dan guci yang berasal dari Negeri China pada masa Dinasti Ming. Benda-benda tersebut adalah hadiah yang diberikan oleh Kaisar Dinasti Ming saat itu.
Kain tradisional dari berbagai wilayah di Indonesia. Pengunjung dapat menikmati perkembangan dan keunikan sejarah serta budaya bangsa Indonesia. Hal tersebut sangat nampak dari hasil karya masyarakat.
29. sejarah lampung selatan
adalah salah satu kabupaten diprovinsi lampung.ibu kota kabupaten ini terletak dikalianda.kabupaten ini memilkji luas wilayah 2.109,74 km².dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 972.579
30. buatlah deskripsi sejarah lampung
Jawaban:
provinsi Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya peraturan pemerintah nomor 31964 yang kemudian menjadi undang undang nomor 14 tahun 1964 sebelum itu provinsi Lampung merupakan karesidenan yang tergabung dengan provinsi sumatera selatan.
kendatipun provinsi Lampung sebelum tanggal 18 Maret 1964 tersebut secara administratif masih merupakan bagian dari provinsi sumatera selatan, namun daerah ini jauh sebelum Indonesia merdeka memang telah menunjukan potensi yang sangat besar serta corak warna kebudayaan tersendiri yang dapat menambah khasanah adat budaya di Nusantara yang tercinta ini. oleh karena itu pada zaman VOC daerah Lampung tidak terlepas dari incaran penjajahan Belanda.
maaf kalo salah
31. Tuliskan sejarah Lampung
seemooogaaaaa memmbanntuuuu yaaaa:)
Jawaban:
Provinsi Lampung lahir pada tgl 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya peraturan nomor 31964 yang kemudian menjadi undang undang nomor 14 tahun 1964
Penjelasan:
maaf klo salah arigato:)
32. Sebutkan peninggalan sejarah LAMPUNG
1. Guci Purbakala Pugung Raharjo Lampung.
2. Komplek Megalitik Pugung Raharjo.
3. Makan Radin Intan II.
4. Prasasti Palas Paembah.
5. Prasasti Batu Bedil.Museum Lampung
Vihara Thay Hin Bio
Gereja GPIB Marturia
Masjid Al Anwar
33. asal usul orang lampung menurut sejarah
ASAL USUL
ulun Lampung (orang Lampung) erat kaitannya dengan istilah Lampung sendiri. Pada abad ke VII orang di negeri Cina sudah membicarakan suatu wilayah didaerah Selatan (Namphang) dimana terdapat kerajaan yang disebut Tolang Pohwang, To berarti orang dan Lang Pohwang adalah Lampung. nama Tolang, Po’hwang berarti “orang Lampung” atau “utusan dari Lampung” yang datang dari negeri Cina sampai abad ke 7.Terdapat bukti kuat bahwa Lampung merupakan bagian dari Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Jambi dan menguasai sebagian wilayah Asia Tenggara termasuk Lampung dan berjaya hingga abad ke-11.
Dalam kronik Tai-ping-huan-yu-chi dari abad kelima Masehi, disebutkan nama-nama negeri di kawasan Nan-hai (“Laut Selatan”), antara lain dua buah negeri yang disebutkan berurutan: To-lang dan Po-hwang. Negeri To-lang hanya disebut satu kali, tetapi negeri Po-hwang cukup banyak disebut, sebab negeri ini mengirimkan utusan ke negeri Cina tahun 442, 449, 451, 459, 464 dan 466. Prof. Gabriel Ferrand, pada tulisannya dalam majalah ilmiah Journal Asiatique, Paris, 1918, hal. 477, berpendapat bahwa kedua nama itu mungkin hanya satu nama: To-lang-po-hwang, lalu negeri itu dilokasikan Ferrand di daerah Tulangbawang, Lampung.
Prof. Purbatjaraka, dalam bukunya Riwajat Indonesia I,Jajasan Pembangunan, Djakarta, 1952, hal. 25, menyetujui kemungkinan adanya kerajaan Tulangbawang, meskipun diingatkannya bahwa anggapan itu semata-mata karena menyatukan dua toponimi dalam kronik Cina.
SEMOGA MEMBANTU
JADIIN JAWABAN TERCERDAS YA...
34. sejarah singkat aksara Lampung
Jawaban:
Aksara Lampung adalah sistem tulisan yang digunakan untuk menulis bahasa Lampung, salah satu bahasa yang digunakan oleh suku Lampung yang mendiami wilayah Lampung di Indonesia. Aksara Lampung dikembangkanAksara Lampung dikembangkan pada abad ke-19 oleh seorang tokoh asal Lampung bernama Ki Gede Pemanahan. Pamanahan menciptakan aksara ini sebagai upaya untuk melestarikan bahasa dan budaya Lampung yang kaya.
Awalnya, aksara Lampung hanya digunakan secara terbatas oleh kalangan bangsawan Lampung. Namun, pada tahun 1906, Pemerintah Hindia Belanda melarang penggunaan aksara Lampung. Hal ini membuat penggunaan aksara Lampung menjadi terbatas dan hampir punah.
Namun, pada tahun 1980-an, aksara Lampung mulai bangkit kembali berkat upaya dari para aktivis budaya dan bahasa Lampung. Mereka melakukan penelitian dan dokumentasi untuk menghidupkan kembali penggunaan aksara Lampung.
Seiring waktu, aksara Lampung juga mengalami beberapa perubahan dan penyempurnaan untuk memudahkan penggunaannya. Pada tahun 2009, aksara Lampung diakui oleh pemerintah sebagai salah satu warisan budaya tak benda Indonesia.
Hingga saat ini, aksara Lampung digunakan dalam berbagai media seperti buku, surat kabar, dan media online untuk menulis dan menyebarkan bahasa dan budaya Lampung. Aksara Lampung juga diajarkan di sekolah-sekolah sebagai bagian dari upaya pelestarian dan pengembangan bahasa Lampung.
Menggunakan aksara Lampung tidak hanya penting sebagai identitas budaya dan bahasa Lampung, tetapi juga sebagai sarana untuk menjaga keberagaman budaya dan bahasa di Indonesia. Aksara Lampung adalah simbol keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia.
35. sejarah rumah saya di lampung
Hari jadi kota Lampung diperingati pada 8 Maret 1964. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang kemudian menjadi undang-undang No.14 Tahun 1964. Sebenarnya, pada zaman dulu Kota Lampung ini merupakan bagian dari Sumatera Selatan. Namun, naik tingkat menjadi Provinsi Daerah Tingkat I. Kala itu, Tanjungkarang-Teluk Betung menjadi Ibukota dari Lampung. Akan tetapi, ternyata Tanjungkarang-Teluk Betung naik tingkat menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung. Pada akhirnya Bandar Lampung dipilih menjadi Ibukota dari Provinsi Lampung ini.
Provinsi Lampung mempunyai potensi yang sangat besar. Hal tersebutlah yang membuat Belanda tergiur menjajah daerah ini. Sejarah berdirinya Kota Lampung sendiri tidak lepas dari adanya penjajah Belanda yang kejam itu. Ketika Belanda mulai masuk daerah ini mereka berhasil mengibarkan bendera kekuasaannya. Mereka menguasai daerah perkebunan, hasil dari perkebunan tersebut kemudian di kirim ke Belanda. Sedangkan untuk Indonesia tidak mereka sisakan sama sekali. pada tahun 1913 dibangunlah jalan kereta api dari Teluk Betung menuju Palembang.
Ketika Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, para pejuang Lampung juga turut serta dalam perjuangan. Mereka ikut dalam pering dan pedihnya perjuangan melawan penjajahan yang dialami Indonesia. Akan tetapi pada akhirnya kemerdekaan Indonesia ikut memberikan angin segar terhadap kemerdekaan Lampung.
Jauh sebelum kemerdekaan, sebenarnya sejarah berdirinya Kota Lampung telah dimulai. Daerah ini dulunya merupakan bagian dari Kerajaan Sriwijaya. Kemudian, Lampung menjadi bagian dari Kerajaan Melayu. Selain itu, terdapat juga peninggalan megalitikum yang tersisa di Pugungraharjjo. Peninggalan ini dipercaya memiliki umur lebih dari 1.000 tahun. Hal itu menunjukkan bahwa Lampung juga dipengaruhi agama Hindu dan Budha.
Pada tahun 1500-1800 Masehi, Kota Lampung dikuasai oleh kesultanan Banten. Sultan Haji yang merupakan Putera Mahkota Banten menyerahkan beberapa wilayah kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa kepada Belanda. Lampung termasuk ke dalam daerah yang menjadi hadiah yang diserahkan kepada Belanda karena telah membantu daam melawan Sultan Ageng Tirtayasa.
Daerah Lampung terkenal dengan hasil perkebunan yakni lada hitam. Bahkan ketika peresmian hari jadi kota ini, lada hitam menjadi salah satu bagian lambang daerah tersebut. Akan tetapi, potensi tersebut justru tidak dikembangkan lagi karena sudah digantikan dengan potensi wisata. Di daerah Lampung terdapat pantai yang memiliki pasir putih yang sangat memukau dan pemandangan yang indah.
Daerah Lampung ternyata telah ada dan cukup lama dikenal dalam dunia perdagangan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya coretan tinta sejarah perjalanan Cina Kuno yang menyebutkan bagian paling Selatan Sumatera yang disebut “Lampung” atau “wilayah angin Selatan”.
Secara umum, Provinsi Lampung memiliki wilayah yang datar dengan gunung-gunung tinggi. Seperti Gunung Pesagi, Tanggamas, Seminiung, Sekincau dan Raya yang merupakan gunung berada yang tidak aktif. Bandar Lampung, Ibu Kota Lampung ini pada zaman dahulu merupakan dua kota yang terpisah yaitu Tanjungkarang dan Pelabuhan Teluk Betung yang tertutup debu letusan Gunung Krakatau.
Daerah Lampung mempunyai kampung-kampung tua yang sangat melekat unsur sejarahnya. Kampung-kampung tua tersebut antara lain Sukau, Liwa, Kembahang, Batu Brak, Kenali, Ranau, dan Krui Lampung Barat. Potensi wisata yang dimiliki kota Lampung ini membuat pemerintah daerah berinisiatif untuk membuat festival-festival seperti Festival Karakatau di Bandar Lampung guna menarik wisatawan. Selain itu, ada juga beberapa festival lain, di antaranya Festival Teluk Stabas di Lampung Barat, festival Way Kambas di Lampung Timur.
semoga membantu,.jadikan yg terbaik ya buat naik level.:) :3 :D
36. sejarah lampung selatan
kabupaten Lampung Selatan adalah salah satu kabupaten di provinsi Lampung.ibu kota kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.109,74 km² dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 972.579 jiwa
37. Sejarah tentang pahlawan dari lampung "Raden inten"
Jawaban:
Sejarah Perjuangan Radin Inten II Sebagai Pahlawan Nasional Lampung. ... Beliau lahir di desa Kuripan, yang sekarang dikenal sebagai Lampung pada tahun 1834. Beliau merupakan keturunan darah biru yang bersaudara dengan kerajaan Banten. Radin Intan termasuk seorang penentang Belanda yang saat itu menjajah negeri kita
Jawaban:
Sejarah Perjuangan Radin Inten II Sebagai Pahlawan Nasional Lampung. ... Beliau lahir di desa Kuripan, yang sekarang dikenal sebagai Lampung pada tahun 1834. Beliau merupakan keturunan darah biru yang bersaudara dengan kerajaan Banten. Radin Intan termasuk seorang penentang Belanda yang saat itu menjajah negeri kita
JAN LUPA FOLLOW YASALAM : ATHENAxZENXY38. deskripsi sejarah lampung
Penjelasan dengan langkah-langkah:
Provinsi Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 31964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964. Sebelum itu Provinsi Lampung merupakan Karesidenan yang tergabung dengan Provinsi Sumatera Selatan.
Kendatipun Provinsi Lampung sebelum tanggal 18 maret 1964 tersebut secara administratif masih merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan, namun daerah ini jauh sebelum Indonesia merdeka memang telah menunjukkan potensi yang sangat besar serta corak warna kebudayaan tersendiri yang dapat menambah khasanah adat budaya di Nusantara yang tercinta ini. Oleh karena itu pada zaman VOC daerah Lampung tidak terlepas dari incaran penjajahan Belanda.
Tatkala Banten dibawah pimpinan Sultan Agung Tirtayasa (1651-1683) Banten berhasil menjadi pusat perdagangan yang dapat menyaingi VOC di perairan Jawa, Sumatra dan Maluku. Sultan Agung ini dalam upaya meluaskan wilayah kekuasaan Banten mendapat hambatan karena dihalang-halangi VOC yang bercokol di Batavia. Putra Sultan Agung Tirtayasa yang bernama Sultan Haji diserahi tugas untuk menggantikan kedudukan mahkota kesultanan Banten.
Dengan kejayaan Sultan Banten pada saat itu tentu saja tidak menyenangkan VOC, oleh karenanya VOC selalu berusaha untuk menguasai kesultanan Banten. Usaha VOC ini berhasil dengan jalan membujuk Sultan Haji sehingga berselisih paham dengan ayahnya Sultan Agung Tirtayasa. Dalam perlawanan menghadapi ayahnya sendiri, Sultan Haji meminta bantuan VOC dan sebagai imbalannya Sultan Haji akan menyerahkan penguasaan atas daerah Lampung kepada VOC. Akhirnya pada tanggal 7 April 1682 Sultan Agung Tirtayasa disingkirkan dan Sultan Hajidinobatkan menjadi Sultan Banten.
Dari perundingan-perundingan antara VOC dengan Sultan Haji menghasilkan sebuah piagam dari Sultan Haji tertanggal 27 Agustus 1682 yang isinya antara lain menyebutkan bahwa sejak saat itu pengawasan perdagangan rempah-rempah atas daerah Lampung diserahkan oleh Sultan Banten kepada VOC yang sekaligus memperoleh monopoli perdagangan di daerah Lampung.
Pada tanggal 29 Agustus 1682 iring-iringan armada VOC dan Banten membuang sauh di Tanjung Tiram. Armada ini dipimpin oleh Vander Schuur dengan membawa surat mandat dari Sultan Haji dan ia mewakili Sultan Banten. Ekspedisi Vander Schuur yang pertama ini ternyata tidak berhasil dan ia tidak mendapatkan lada yag dicari-carinya. Agaknya perdagangan langsung antara VOC dengan Lampung yang dirintisnya mengalami kegagalan, karena ternyata tidak semua penguasa di Lampung langsung tunduk begitu saja kepada kekuasaan Sultan Haji yang bersekutu dengan kompeni, tetapi banyak yang masih mengakui Sultan Agung Tirtayasa sebagai Sultan Banten dan menganggap kompeni tetap sebagai musuh.
semoga membantu
Jawab: SEJARAH LAMPUNG. provinsi lampung lahir pada tanggal 18 maret 1964 dengan ditetapkannya peraturan pemerintah nomor 31964 yg kemudian menjadi undang2 nomor 14 tahun 1964. sebelum itu provinsi lampung merupakan keresidenan yg tergabung dengan provinsi sumatera selata
39. sejarah rumah adat nuwo balak Lampung
Jawaban:
jawaban
berfungsi sebagai tempat pertemuan adat bagi para purwatin (Penyimbang) pada saat mengadakan pepung adat (Musyawarah)
maaf kalo salah
40. asal usul lampung menurut sejarah
1. Menurut hasil penyelidikan Residen Lampung yang pertama, bangsa Belanda yang berkuasa di Lampung menyatakan asal mula nama Lampung mengambil dari kata sebutan Puyang si Lampung. Puyang si Lampung adalah Ratu Belalau di Sekala Bekhak di sekitar Gunung Pesagi. Tercatat dalam buku sejarah Majapahit bahwa; Sang Dewa Senembahan dan istrinya Widodari Sinuhun mempunyai 3 orang anak. Si Jawa memerintah Kerajaan Majapahit, Si Pasundan yang memerintah Kerajaan Pajajaran dan Si Lampung memerintah Keratuan Belalau di Sekala Bekhak.
2. Lampung berasal dari atas. Yang mana hal ini menunjukkan bahwa; nenek moyang kita (ulun Lampung) berasal dari daerah yang tinggi/daerah pegunungan. Daerah tinggi atau pegunungan yang dimaksud, yaitu antara lain dari Sekala Bekhak, sekitar kaki Gunung Pesagi sekarang bernama Kecamatan Belalau.3. Lampung berasal dari kata-kata Lappung dalam bahasa ”BATAK” yang berarti Besar. Disaat terjadi letusan gunung berapi di Pulau Andalas bagian Utara yang akhirnya sekarang berubah menjadi Danau Toba. Empat bersaudara menyelamatkan diri sebab adanya bencana tersebut. Mereka menggunakan rakit/perahu masing-masing, diantara keempat bersaudara ini antara lain benama Ompung Silamponga terdampar di pantai laut Krui, ia langsung mendarat dan kemudian mendaki Gunung Pesagi. Dari puncak gunung, ia melihat pemandangan yang besar dan luas nan indah. Melihat pemandangan luas nan indah membuat Ompung Silamponga sangat takjub sehingga Ompung Silamponga berteriak ”Lappung, lappung, lappung”. Berdasarkan hikayat di atas, maka besar kemungkinan bahwa; nenek moyang kita (ulun Lampung) berasal dari daerah/suku BATAK. Persamaan antara Lampung denga Batak dapat kita lihat pada aksara Lampung KA-GA-NGA, suku Batak pun demikian. Daun dalam bahasa Lampung diucapkan ”Bulung” dalam bahasa Batak ”Bolung” dsb. Lampung mempunyai salah satu Kebuaian yang bernama Buai Manik Batak bermarga Makhga Manik.. Di samping itu suku Batak mengakui bahwa; mereka adalah satu keturunan dengan Lampung.
4. Menurut hasil penelitian ahli sejarah asal Belanda yaitu Prof. Dr. Krom, bahwasanya istilah Lampung berasal dari bahasa Cina. Menurut dialek bahasa Cina ”Lampohwang” yang maksudnya adalah Lampung. Hal ini tercatat dalam buku Prof. Dr. Krom yang berjudul ”Zaman Hindu” halaman 48. Menurutnya pada abad ke 4 masehi, Kerajaan Tulangbawang di Lampung telah mengirimkan utusan ke Kerajaan di Cina tepatnya di Kota Kwancou. Kota Kwancou selain merupakan sentra perdagangan yang maju, keamanan di kota ini pun terjamin. Oleh sebab itu Kwancou ramai didatangi para pedagang dari berbagai negara, termasuk Indonesia.5. Menurut cerita rakyat, khususnya tokoh-tokoh adat kelompok Lampung Peminggikh. NamaLampung berasal dari salah satu peristiwa yang terjadi di lautan. Pada kala itu nenek moyang Kelompok Lampung Peminggikh berlayar. Mereka mencari tempat pemukiman baru yang subur untuk becocok tanam. Di tengah perjalanan, kapal yang mereka tumpangi terombang-ambing oleh gelombang ombak yang besar disebabkan angin ribut. Terkadang kapal/perahu mereka hampir tenggelam dan terkadang normal (terapung). Laut tempat kejadian yang menerpa mereka kala itu mereka namai Lampung yang berasal dari kata atau kalimat tenggelam (tiselam) dan terapung (tiapung). Kemungkinan kejadian itu di laut antara Kalianda dan Laut Telukbetung, sehingga timbulnya nama Teluk Lampung.